Menelusuri Seruni yang Tersembunyi

Seruni yang tersembunyi
photo by me
Gunungkidul jadi salah satu destinasi utama bagi para pelancong yang haus akan vitamin sea. Bagaimana bisa? lha wong disana pantainya banyak sekali dan keren. Sebagai seorang perempuan yang kurang piknik, ketika ada ajakan jalan ke pantai dari seorang teman, tentu saja aku iya-kan. Tepatnya tanggal 24 Maret 2018, untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di salah satu pantai di Gunung Kidul. Mau tau pantai apa? yuk lanjutin baca paragraf berikutnya. hehe

Pantai Seruni terpilih menjadi destinasi utama saya dan teman di liburan kali ini. Dari kami berdua, belum pernah menyambangi pantai tersebut. Apalagi saya, yang notabenenya belum pernah main ke pantai-pantai di Yogyakarta selain Pantai Parangtritis hehe. Karena penginapan kami di area Malioboro, kami menyewa motor agar supaya tidak terlalu ribet. Apalagi jarak dari kota ke area pantai seruni kurang lebih menghabiskan waktu selama dua jam. (bayangin aja gimana capeknya)

Berangkatlah kami menuju destinasi, yang awalnya berdua menjadi berempat karena dua teman kami sudah di Jogja dari sehari yang lalu. Empat perempuan tangguh dengan dua motor dengan lihainya menerpa jalanan Jogja. Dan modal agar sampai ke pantai hanyalah Google Maps. Meskipun sempat nyasar dikit karena salah belok, kami masih bisa menemukan jalan yang benar. wkwk

Sepanjang perjalanan menuju daerah pantai, kami disuguhi pemandangan alam yang emang nggak bakal kita dapatkan di kota. Dari bukit-bukit indah yang masih hijau, langit berwarna biru, dan bisa dibilang masih minim polusi. Jalanan berkelok, naik turun, dan yang paling menguji adrenalin adalah ketika jalanannya naik dan harus belok, malah ketemu sama mobil atau truk yang di arah berlawanan. Kaget bukan main. :'D

Akhirnya, sampai juga kami ke area pantai di Gunung Kidul bukan Pantai Seruninya ya, masih jauhhh. Saat masuk area pantai, pengunjung yang masuk dikenakan tiket seharga 10rb/orang. Dari loket masuk, akan ada banyak palang yang menginfokan pantai-pantai yang bisa dikunjungi. Untuk yang dekat loket, seperti pantai Klukup, Pantai Indrayanti, dan pantai-pantai yang masih bisa dijangkau dengan bis. Lalu berlanjut sekitar 10-15 menit, bertemulah kami dengan palang Pantai Sadranan. Saya kira sudah mau sampai kaaaan, ternyata masih harus jalan lagi. Ahahahahaa

Jalanan yang harus dilewati menuju Seruni
photo by me
Setelah sekitar 15-20 menit, bertemulah kami dengan palang Pantai Seruni. Perasaan senang, dan deg-degan pun melanda kami. Bagaimana tidak, setelah melewati jalan beraspal, kami bertemu dengan jalanan setapak dengan banyak batu dan berkelok. Jalanan setapak yang kami lewati pun tidak besar, kecil hanya cukup 1 motor saja untuk melewatinya. Sempat ku mengira kalau kami ini salah jalan atau nyasar. Akhirnya ada bapak-bapak yang sedang bekerja, kami tanyakan tentang pantai seruni. Dan ya, jalan yang kami lewati adalah jalan yang benar.

Akhirnya setelah melewati jalan gronjalan, tampak dari kejauhan kami melihat sekilas samudra berwarna biru yang sangat indah. Deru ombak mulai terdengar seperti berbisik. Kami sampai pantai, bisikku dalam hati~

Lega. Bahagia. Perjalanan dua jam sudah kami lalui dan menemukan tempat yang indah banget. Cuma bisa bilang Subhanallah nggak ada hentinya. Pantai Seruni yang tersembunyi yang masih perawan yang tak banyak pengunjung yang masih suci yang ah pokoknya masih menjadi permaisuri. Sampai tak ada kata-kata lagi untuk mendeskripsikan keindahan pantai ini. Setelah puas memandangi keindahan pantai, kebiasaan selfie pun mulai merasuki diri kami.

Salam dari kami berempat 
Buat kalian yang mau jalan jalan ke pantai, jangan lupa kondisi harus fit ya. Kalau ya gampang capek mending bawa koyo, karena jalanan 2 jam kalau pp 4 jam an ya wkwk itu capeknya capek banget. Tapi kalau udah sampai pantainya, udah kebayar kok capeknya.

Salam~

Komentar

Postingan Populer